20.2.12

NOVEL--> satu rasa dua hati --> part 40

Dhamia memandang suaminya yang sedang kusyuk menyuakan nasi goreng ke dalam mulut. Dhamia tersenyum bahagia. Uwais yang perasan akan perubahan dhamia mengambil tangan mia dan dipegang erat.

“i love u sayang...”,ucap uwais menyambung kembali suapannya. Tangan dhamia digenggam kemas. Perkataan itu tidak lekang dari bibir uwais sejak dhamia bergelar isterinya.

“love u too abg..”, dhamia menghabiskan sarapannya. Dia bergerak ke beranda untuk menghirup udara bersih. Tengku jamil dan pn sulsi sudah keluar berjalan2. Uwais masih lg rancak berbual dengan adli dan maisarah. Dhamia mendepakan tangannya menghirup udara bersih.

“mia bahagia?”, adam yang tiba2 muncul dari dapur menyapa dhamia. Dhamia yang terkejut terus menurunkan tangannya.

“alhamdulillah abang..bahagia sgt2..”, dhamia sengaja menekankan ayat sungguh2 itu supaya adam tahu dia bahagia.

“abang takkan bputus asa.....abg tetap sygkan mia wlpn mia sudah menyerahkan mahkota mia kt uid....”, perlahan sahaja tutur kata adam. Dhamia rimas. Lantas dhamia bangun dan berlalu pergi.

“mia bahagia dgn uid...uid suami mia... mahkota mia hanya untuk uid....doakan kebahagiaan kami...”, ujar dhamia dengan suara terketar menahan marah. Dirinya risau jika suatu hari uwais tahu perangai abangnya ini. Apa pandangan uwais...mia takut memikirkannya. Dhamia merebahkan dirinya di atas katil. Kepala dipicit perlahan. Matanya dipejamkan.

“sayang...kenapa ni...”, uwais yang baru memunculkan diri mengusap kepala isterinya. Dhamia nampak pucat.

“sayang ok x ni..klu x ok abg bawa g klinik ya...”,riak kerisauan jelas terpancar di wajah uwais. dhamia mengeleng je sebelum melepaskan tangisannya dibahu suaminya.uwais terkedu. Di usap belakang dhamia.

“sayang sakit ya?sorry syg...abg x sengaja...”, ujar uwais tidak keruan. Dia teringatkan detik semalam bila dhamia menangis kesakitan.rasa bersalah menghantuinya.

“mia ok je..mia x sihat sikit je abang...bukan salah abang pon..mia bahagia sgt2...klu ALLAH ambil nyawa mia skrg ni, mia reda....”, kata2 mia membuatkan uwais melepaskan pelukannya. Dhamia pelik.

“abg x suka mia ckp mcm tuh...klu ALLAH nk ambil nyawa mia...abg harap allah ambil nyawa abg dulu...sbb abg x sggp nk bayangkan abang tanpa mia....”,ucapan dari suaminya ini menyebabkan dhamia bertambah sedih. Dia pun tidak sanggup membayangkan dia tanpa uwais.

“mia minta maaf ya abng....”, dhamia yang menundukkan wajahnya ditenung uwais. “dh la syg ya..abg maafkan...tp jnji jangan ckp mcm tu lagi....”, pipi dhamia diusap mesra

Tiada ulasan:

Catat Ulasan